Roma dinobatkan sebagai kota paling ramah pejalan kaki di dunia oleh GuruWalk. Temukan bagaimana sejarah, desain kota, dan kebijakan urban menjadikan ibu kota Italia ini surga bagi penjelajah kaki.
Roma, ibu kota Italia yang dikenal sebagai pusat peradaban kuno dan keajaiban arsitektur, baru saja dinobatkan sebagai kota paling ramah pejalan kaki di dunia oleh GuruWalk, platform global penyedia layanan tur jalan kaki. Predikat ini bukan hanya karena pesona visual dan nilai sejarahnya, tetapi juga karena pengalaman berjalan kaki di kota ini menawarkan kenyamanan, keamanan, serta akses ke berbagai destinasi dalam radius yang dapat dijangkau dengan langkah ringan.
Dalam laporan terbaru mereka, GuruWalk mengevaluasi lebih dari 100 kota di dunia berdasarkan beberapa indikator utama seperti kepadatan atraksi, kualitas jalur pedestrian, keselamatan jalan, kebersihan udara, serta integrasi antara ruang publik dan infrastruktur jalan kaki. Roma berhasil menempati posisi puncak berkat perpaduan harmonis antara kekayaan sejarah dan kebijakan tata kota yang mendukung mobilitas non-kendaraan.
Roma adalah kota yang dibangun dengan fondasi sejarah ribuan tahun, di mana sebagian besar situs penting berada dalam jangkauan yang sangat dekat satu sama lain. Dari Colosseum, Forum Romanum, Pantheon, hingga Piazza Navona, wisatawan maupun penduduk lokal dapat mengelilingi tempat-tempat ikonik ini hanya dengan berjalan kaki, tanpa perlu menggunakan kendaraan bermotor. Ini menjadikan Roma bukan hanya kota wisata, tetapi juga kota untuk ‘merasakan sejarah’ melalui setiap langkah.
Fasilitas trotoar yang luas, area pejalan kaki khusus seperti Via dei Fori Imperiali, dan taman-taman kota seperti Villa Borghese memberikan kenyamanan dan keamanan ekstra bagi pejalan kaki. Pemerintah kota Roma juga telah menerapkan berbagai kebijakan untuk membatasi kendaraan pribadi di pusat kota, termasuk pengenaan Zona Trafico Limitato (ZTL) yang membatasi akses mobil di jam-jam tertentu, meningkatkan keselamatan serta menurunkan polusi udara.
Salah satu daya tarik utama berjalan kaki di Roma adalah pengalaman multisensori yang ditawarkannya. Aroma kopi espresso dari bar lokal, suara air mancur Trevi yang mengalir, serta pertunjukan seniman jalanan di sepanjang Piazza di Spagna menciptakan suasana yang sulit ditemukan di kota lain. Ini bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga pengalaman budaya dan emosional yang melekat.
Roma juga dinilai tinggi dalam hal inklusivitas. Banyak kawasan pejalan kaki yang telah dilengkapi dengan akses bagi pengguna kursi roda, penanda taktil untuk tunanetra, dan signage informatif multibahasa yang membantu wisatawan internasional menjelajah kota dengan lebih mudah. Program “Roma Walking Friendly” bahkan dirancang khusus untuk mempromosikan rute-rute jalan kaki tematik seperti jalur sejarah Kekaisaran Romawi dan jejak seni Renaisans.
Komitmen Roma terhadap keberlanjutan dan mobilitas ramah lingkungan juga turut berperan dalam pencapaian ini. Selain jalur pedestrian, kota ini aktif mengembangkan jaringan sepeda dan transportasi umum yang terintegrasi, sehingga masyarakat lebih memilih berjalan kaki atau menggunakan moda transportasi rendah emisi.
Dengan gelar kota paling ramah pejalan kaki versi GuruWalk, Roma menegaskan bahwa kota modern tak harus selalu bergantung pada kendaraan. Sebaliknya, kota yang mengedepankan kemudahan berjalan kaki menciptakan masyarakat yang lebih sehat, lebih terhubung secara sosial, dan lebih terlibat dengan lingkungan sekitar.
Bagi pelancong masa kini yang mencari pengalaman otentik, Roma menawarkan lebih dari sekadar tempat wisata. Ini adalah kota yang mengajak siapa saja untuk menjelajahinya dengan kaki, membuka setiap bab sejarah, seni, dan kehidupan sehari-hari yang nyata.